Daftar Isi : 

Penjualan properti 2024 saat ini tengah menjadi sorotan utama. Pasalnya, penjualan properti selama setahun ini dinyatakan menurun drastis sekitar 30 hingga 40 persen. 

Penurunan ini terjadi pada penjualan properti berbasis TOP (Transit Oriented Development). Tak hanya itu, penjualan rumah tapak juga menurun hingga 25 persen dibanding tahun sebelumnya, 2023. 

Penjualan properti yang menurun ini dipengaruhi beberapa faktor mulai dari penurunan daya beli, kenaikan harga rumah, pengaruh kebijakan moneter, tren sosial yang semakin berkembang, dan pinjaman online. 

Selengkapnya, dalam artikel ini Minhome telah merangkum beberapa penyebab penjualan properti menurun drastis hingga 40 persen. 

Penyebab Penjualan Properti 2024 Menurun 

Penurunan penjualan properti pada tahun 2024 bukanlah kejadian yang terjadi begitu saja melainkan akibat dari serangkaian faktor yang saling mempengaruhi. Berikut beberapa penyebabnya: 

1. Pinjaman Online atau Pinjol 

Meskipun pinjaman online menawarkan kemudahan akses ke dana cepat, banyak masyarakat yang terjebak dalam utang berbunga tinggi. Sehingga, mereka harus mengurungkan niat membeli rumah. 

Selain itu, riwayat pinjaman online juga dapat menyebabkan  SLIK OJK calon nasabah dilihat tidak sehat, sehingga pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di bank ditolak. 

“Isu pinjol. Padahal produk mereka (pengembang properti yang terdampak) itu tidak ada lawan (kompetitor), tidak ada orang yang bangun TOD karena dia asalnya, dia yang punya. Sekarang ini karena pinjol akhirnya terjegal juga,” Ungkap Hari Genie selaku Wakil Ketua DPR Real Estate Indonesia (REI). 

2. Ekonomi Makro 

Faktor ekonomi makro juga berperan besar dalam penurunan penjualan properti 2024. Ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang tinggi, dan fluktuasi nilai tukar mata uang membuat ketegangan di pasar domestik. 

Tak hanya itu, kebijakan moneter yang lebih ketat, seperti peningkatan suku bunga oleh Bank Indonesia, turut mempengaruhi biaya pinjaman. Sehingga, bunga KPR menjadi lebih tinggi dan cicilan rumah semakin membebani calon pembeli.

Pada akhirnya, masyarakat lebih memilih menabung daripada berinvestasi dalam propertree. 

3. Menurunnya Daya Beli Masyarakat 

Daya beli masyarakat yang terus menurun menjadi penyebab lain penjualan properti 2024 menurun. Meskipun ada penurunan harga properti di beberapa segmen, banyak calon pembeli yang masih kesulitan untuk membeli properti. 

Penyebabnya adalah kenaikan pendapatan yang tidak sebanding dengan inflasi, serta kenaikan biaya hidup yang terus berlangsung membuat masyarakat memprioritaskan kebutuhan sehari-hari. 

Sekian informasi mengenai penjualan properti menurun drastis hingga 40 persen, serta penyebabnya. Jika Homies tertarik mengikuti informasi seputar breaking news, investasi, bisnis, dan properti bisa langsung kunjungi blog Sweethome

Baca Selengkapnya: Kenaikan UMP 2025: Apa Penaruhnya Bagi Pasar Properti?

Bagikan Postingan Ini