Daftar Isi : 

Program 3 juta rumah yang menjadi rencana ambisius Presiden Prabowo Subianto kini semakin nyata berkat dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dalam acara yang digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan komitmen besar dalam mendukung program 3 juta rumah dengan tiga skema kerja sama.

Skema kerja sama ini melibatkan proses yang lengkap, mulai dari penyediaan lahan yang disiapkan oleh Perumnas dan KAI, pengembangan yang dilakukan oleh developer swasta/atau Perumnas, dan pendanaan yang difasilitasi oleh BTN.

Dalam artikel ini, Minhome akan mengulas lebih dalam mengenai tiga skema kerja sama BUMN untuk program 3 juta rumah. Lengkap dengan lokasi aset yang dapat dipakai untuk pembangunan 3 juta rumah.

Tiga Skema Kerja Sama BUMN Untuk Program 3 Juta Rumah

Berikut tawaran tiga skema kerja sama BUMN untuk program 3 juta rumah, mulai dari penyediaan tanah hingga pendanaan.

1. Kerjasama Operasional (KSO)

BUMN, khususnya Perumnas atau KAI memberikan lahan kepada KSO. Sedangkan pengembang dan Perumnas akan memberikan capex untuk KSO.

Di sisi lain, BTN memfasilitasi pembiayaan perumahan pada pengembang dan Perumahan serta masyarakat sebagai pengguna akhir.

Membangun perumahan dan menjual unitnya kepada masyarakat, keuntungannya masing-masing akan diberikan kepada Perumnas atau KAI, serta pengembang dan/atau Perumnas.

2. Joint Venture (JV)

Skema kedua yang ditawarkan BUMN untuk rencanan pembangunan 3 juta hunian adalah Joint venture. Perumnas atau KAI menyediakan lahan tersebut kepada JV.

Sedangkan pengembang atau pengembang akan memberikan capex untuk JV. Di sisi lain, BTN memfasilitasi pembiayaan perumahan pada pengembang dan perumahan serta masyarakat sebagai pengguna akhir.

Setelah KSO membangun perumahan tersebut dan menjual unitnya kepada masyarakat, hasil dividen akan diberikan masing-masing ke pengembang dan/atau Perumnas.

3. Build Operate Transfer (BOT)

Build Operate Transfer (BOT) adalah perjanjian kerja sama antara investor dan pemegang hak atas tanah. Perjanjian ini investor akan membangun dan mengelola fasilitas selama jangka waktu tertentu.

BUMN tepatnya Perumnas atau KAI akan memberikan lahan kepada developer untuk dibangun perumahan. Serta, BTN akan memfasilitas pembiayaan bagi developer dan/atau Perumnas.  

Kemudian, setelah tahap pembangunan selesai, pengembang dan/atau Perumnas akan mengalihkan kembali properti kepada Perumnas atau KAI sebagai pemilik properti.

Barulah, masyarakat sebagai konsumen akhir dapat melakukan transaksi pembelian rumah di Perumnas atau KAI dengan menggunakan opsi pembiayaan dari BTN.

Lokasi Aset BUMN untuk Program 3 Juta Rumah

Aset BUMN yang akan dibangun 3 juta rumah ini yakni aset milik Perum Perumnas dan KAI, yang lokasinya berada di berbagai wilayah. Berikut lokasi aset lahannya.  

1. Aset Perumnas

  • Kebon Kacang 1,6 hektare berupa rumah susun
  • Tanah Abang 3,6 hektare berupa rumah susun
  • Pulogebang 3,4 hektare berupa  plot land
  • Garut 6 hektare berupa plot land
  • Pasadana 15 hektare berupa plot land
  • Maja 70,8 hektare berupa tanah
  • Jonggol 78 hektare berupa tanah
  • Talang Keramat 95 hektare berbentuk rumah tapak
  • Parung Panjang 153 hektare berupa plot land

2. Aset KAI

  • Stasiun Manggarai Tahap I Blok A 0,87 hektare berupa rumah perusahaan
  • Stasiun Jurangmangu 1,3 hektare berupa tanah.

Demikian informasi BUMN dukung program 3 juta rumah dengan tiga skema kerja sama. Lengkap dengan lokasi aset BUMN yang potensial untuk pembangunan 3 juta rumah.

Jika Homies tertarik dengan informasi seputar investasi, properti dan bisnis, Homies bisa langsung kunjungi blog Sweethome.

Baca Selengkapnya: Cek! Deretan Rumah Minimalis 2 Lantai Dibawah 1 Miliar

Bagikan Postingan Ini